Mulai
beredar lagi sebuah hadits tentang malaikat izrail yang mendatangi manusia
sebanyak 70 kali sehari.
Bunyinya
sebagai berikut, diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah
bersabda: "Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi
ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenungi wajah seseorang,
didapati orang itu sedang bergelak-ketawa. Maka berkata Izrail: Alangkah
herannya aku melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut
nyawanya kapan saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak ketawa."
Tidak
disebutkan hadits ini dari kitab hadits yang mana.
Hadits tersebut derajatnya sudah dapat
dipastikan TIDAK SHOHIH dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Diantara tanda ketidak shohihan hadits tersebut,
di dalamnya disebutkan nama malaikat IzraiL sebagai malaikat pencabut nyawa.
Padahal tidak ada satu pun ayat Al-Quran maupun hadits shohih yang menetapkan
bahwa nama malaikat pencabut nyawa adalah IzraiL. Sehingga hal ini bertentangan
dengan firman Allah ta’ala:
قُلْ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِى وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah: “Malaikat maut yang
diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada
Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”.”
Nama Izrail itu berasal dari Bani Israil,
yakni termasuk isro’iliyyaat.
Setelah
di cek kesana kemari, tidak ketemukan kitab hadits yang menyebutkan riwayat
tersebut (yang sesuai 100 % dengan yang ditulis diatas), yang ketemu riwayat
yang sangat mirip dengan riwayat tersebut:
إِنَّ مَلَكَ الْمَوْتِ لَيَنْظُرُ فِي وُجُوهِ الْعِبَادِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعِينَ نَظْرَةً، فَإِذَا ضَحِكَ الْعَبْدُ بَعَثَ إِلَيْهِ يَقُولُ: يَا عَجَبَاهُ بُعِثْتُ إِلَيْهِ لأَقْبِضَ رُوحَهُ وَهُوَ يَضْحَكُ
Sesungguhnya malaikat maut benar-benar melihat pada wajah-wajah para hamba setiap hari 70 kali. Apabila seorang hamba tertawa, maka ia akan mengutus dan berkata, "Betapa mengherankannya. Aku diutus kepadanya untuk mencabut nyawanya, sedangkan ia malah tertawa.
Riwayat ini terdapat dalam kumpulan hadits-hadits palsu di :
(1). Kitab Tanzih asy-Syari’ah al-Marfu’ah
‘an al-Akhbar asy-Syani’ah al-Maudhu’ah 2/375 oleh Ali bin Muhamad al-Kinani
yang meninggal pada tahun 963 Hijriah.
(2). Kitab Tadzkiratul Maudhuu’aat I/214
oleh Muhammad bin Thahir al-Fataniy.
(3). Kitab At-Tahrir al-Murassakh (250).
Perowinya yang bernama Abu Hadbah adalah
pendusta, demikian kata Abu Hatim (lihat Kitab At-Tadzkirah fii Ahwaalil Mautaa
wa Umuuril Aakhirah hal 69 oleh Imam al-Qurthubi dengan tahqiq dan takhrij oleh
Fawwaz Ahmad Zamarli dan Abu al-Bara’ Khalid bin Muhammad bin Utsman)
Kalau
benar yang dimaksud hadits diatas itu adalah hadits ini maka kita tidak boleh
menyebarkannya tanpa menyebutkan kerusakan dan kelemahan riwayat tersebut
supaya orang-orang tahu dan tidak tertipu.
Dan
menjaga kita agar tidak terkena ancaman Rasulullah, tentang menyebarkan hadits
palsu.
Jayakallah infonya
BalasHapusجزاك الله خيرا pak. Semoga Allah memberikan taufiq kepada pembaca untuk berdiri di atas ilmu dan amal sesuai manhaj salaf
BalasHapus