High Heel atau Sepatu Jinjit Wanita
Dewasa ini banyak wanita karier di sekitar kita yang
memakainya. Mereka senantiasa memakainya agar membuat mereka semakin percaya
diri dihadapan rekan kerja ataupun relasi mereka.
Bagaimanakah islam dalam memandang hal ini?.
Dalam hadis dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bercerita,
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ بَنِى إِسْرَائِيلَ
كَانَتْ قَصِيرَةً فَاتَّخَذَتْ لَهَا نَعْلَيْنِ مِنْ خَشَبٍ فَكَانَتْ تَمْشِي
بَيْنَ امْرَأَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ تَطَاوَلُ بِهِمَا
Ada seorang wanita Bani Israel yang bertubuh pendek
memakai sandal dari kayu. Kemudian berjalan diantara dua wanita yang tinggi
agar terlihat tinggi dengan sandal itu. (HR.
Ibnu Hibban 5592 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن أول ما هلك بنو إسرائيل أن امرأة الفقير
كانت تكلفه من الثياب أو الصيغ ما تكلف امرأة الغني . فذكر امرأة من بني
اسرائيل كانت قصيرة ، واتخذت رجلين من خشب ، وخاتماً له غلق وطبق ، وحشته مسكاً ،
وخرجت بين امرأتين طويلتين أو جسيمتين ، فبعثوا إنساناً يتبعهم ، فعرف الطويلتين ،
ولم يعرف صاحبة الرجلين من خشب
Sesungguhnya sumber kebinasaan pertama yang dialami Bani
Israil adalah adanya seorang wanita miskin yang memaksakan diri untuk membeli
baju dna parfum gaya wanita kaya… lalu beliau menyebutkan ada wanita bani
Israil yang pendek, lalu dia memakai sandal tinggi dari kayu, dan cincin yang
bermata besar, dan dia menaburi dirinya dengan wewangian. Lalu dia berjalan
diantara 2 wanita yang tinggi badannya, sehingga banyak lelaki membuntuti
mereka. orang mengenal dua wanita yang tinggi, tapi tidak kenal wanita yang
memakai jinjit. (HR. Ibnu Khuzaimah)
Hadis di atas menunjukkan celaan bagi wanita yang
memakami alas kaki jinjit. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menceritakan hal di atas dalam konteks celaan. Sehingga ketika wanita muslimah
melakukannnya, hakekatnya dia meniru wanita Bani Israil.
Disamping itu, ada pertimbangan lain, yang menunjukkan
sisi larangan sepatu jinjit,
*Pertama,* ini bagian dari tabarruj
Allah melarang wanita melakukan tabarruj,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ
تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
berhias dengan tabarruj seperti orang-orang Jahiliyah.. (QS.
al-Ahzab: 33).
Dan makna tabarruj menurut syar’i meliputi memperlihatkan
apa yang tidak boleh diperlihatkan, berbusana yang menyingkap aurat,
berikhtilath (campur baur) dengan lelaki, bersentuhan dengan mereka, jabat
tangan, berdesak-desakan, dan sebagainya, termasuk berlaku genit dalam berjalan
dan berbicara di hadapan mereka.
Dan kita bisa memahami, salah satunya memakai sandal atau
sepatu jinjit. Karena wanita memakai ini, agar kelihatan semakin seksi, semakin
menarik dipandang lelaki.
*Kedua,* ini penipuan (tazwir)
Menampakkan kenyataan tidak sesuai kondisi aslinya. Allah
mencela orang yang merasa bangga dengan pujian, yang tidak dia miliki,
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا
أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَلَا
تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang
yang gembira dengan apa yang telah mereka perbuat dan mereka suka supaya dipuji
terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah
kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang
pedih. (QS. Ali Imran: 188).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
melarang hal ini. Beliau bersabda,
المتشبِّعُ بِما لَم يُعْطَ كلابس ثوبَي زور
“Orang yang (berpura-pura) berpenampilan dengan sesuatu
yang tidak diberikan kepadanya bagaikan orang yang memakai dua pakaian palsu
(kedustaan).” (HR. Muslim 2129)
*Ketiga,*
Semakin mengeraskan suara kaki
Allah melarang para wanita membunyikan gelang di kaki,
وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ
مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ
Janganlah mereka (kaum wanita) menghentakkan kakinya
(saat berjalan), hingga diketahui bahwa mereka menggunakan perhiasan yang
tersembunyi…” (QS. an-Nur: 31).
Memakai sepatu atau sandal jinjit seperti ini, akan
menimbulkan suara yang menarik perhatian lawan jenis. Lebih-lebih jika haknya
runcing maka suaranya semakin keras. Padahal tindakan ini bisa lebih cepat
mengundang perhatian lelaki dan membangkitkan syahwat mereka.
*Keempat,* membahayakan kesehatan
Jika anda masih belum puas dengan alasan syar’i di atas,
semoga alasan membahayakan kesehatan membuat anda sanggup meninggalkannya.
Hanya saja, meninggalkan larangan syariat karena alasan kesehatan, bisa jadi
tidak ada nilai pahalanya.
Tekanan secara terus-menerus pada telapak kaki bagian
depan akibat penggunaan sepatu hak tinggi, terutama yang berujung lancip atau
yang ukurannya terlalu kecil dapat mengakibatkan kelainan bentuk kaki seperti,
·
Hammer
toes: kondisi saat tiga jari kaki paling tengah menjadi bengkok.
·
Bunion:
benjolan tulang pada sendi di pangkal jempol kaki.
Disamping itu, Tendon Achilles pada kaki memendek ketika
Anda mengenakan sepatu hak tinggi. Sehingga pemakaian hak tinggi terus-menerus
dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit Achilles tendinitis.
Kondisi ini terjadi karena peradangan pada tendon Achilles atau jaringan ikat
yang menghubungkan otot betis di kaki bawah bagian belakang ke tulang tumit.
Selain otot betis yang terasa menegang saat meregangkan kaki, penyakit ini
ditandai dengan nyeri dan bengkak pada tumit ketika Anda berjalan.
Dan masih banyak lagi bahaya lainnya, anda bisa googling…
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar