Ustadz, kenapa saya sering sekali bermimpi tentang mantan kekasih saya? Meski kadang gak jelas alur ceritanya, tapi dia jelas ada di mimpi saya, padahal saya sudah menikah dengan laki2 pilihan saya, dan saya sangat bahagia dan bersyukur menjadi istri dari suami saya ini karena dia seorang yang sholeh insyaAllah. Saya sudah tidak ada hati sama mantan saya dan tidak pula mengenangnya. Dan sebelum tidur saya selalu berdo’a. Kenapa ya Ustadz. ? Mohon dijawab Ustadz, syukron wa jazakallahukhair.
Jawaban:
Bismillah was
shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Salah satu upaya setan untuk mengganggu
manusia adalah mempermainkan mereka dalam mimpi. Karena itu, perlu kita yakini,
sumber mimpi tidak selamanya datang dari Allah. Bisa juga karena bawaan
perasaan atau permainan setan.
Disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan
Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا
ثلاث: حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“Mimpi itu ada
tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.”
Diantara mimpi yang datang dari setan adalah
mimpi buruk,
عَنْ
جَابِرٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ فِى الْمَنَامِ كَأَنَّ رَأْسِى ضُرِبَ فَتَدَحْرَجَ
فَاشْتَدَدْتُ عَلَى أَثَرِهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
لِلأَعْرَابِىِّ « لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى
مَنَامِكَ ». وَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- بَعْدُ يَخْطُبُ
فَقَالَ « لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى
مَنَامِهِ .
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, ada seorang
Arab badui datang menemui Nabi kemudian bertanya, “Ya rasulullah, aku bermimpi
kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang
mengejarnya”. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
kepada orang tersebut, “Jangan kau ceritakan kepada orang lain ulah
setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”. Setelah kejadian
itu, aku mendengar Nabi menyampaikan dalam salah satu khutbahnya, “Janganlah kalian menceritakan ulah setan
yang mempermainkan dirinya dalam alam mimpi” (HR. Muslim 2268)
Demikian pula mimpi jorok, mimpi ini datang
dari setan,
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرُّؤْيَا
مِنَ اللَّهِ، وَالحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Mimpi baik itu dari Allah, dan mimpi buruk
dan mimpi jorok itu dari setan. (HR. Bukhari 5747 dan Muslim 2261)
Untuk itulah, mayoritas ulama berpendapat,
para nabi tidak pernah mengalami mimpi jorok, karena mimpi jorok dari setan.
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,
والاحتلام
من الشيطان ولذلك ذهب جمهور أهل العلم إلى عدم جواز احتلام النبي صلى الله عليه
وسلم وغيره من الأنبياء لأن فيه تلاعباً من الشيطان
Ihtilam (mimpi jorok) dari setan. Karena itu,
mayoritas ulama berpendapat, mimpi jorok tidak mungkin terjadi pada diri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para nabi lainnya. Karena mimpi ini
dipermainkan setan. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 32576)
Keterangan mayoritas ulama ini dikuatkan
dengan keterangan yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
beliau mengatakan,
ما احتلم نبي قط، إنما الاحتلام من الشيطان
Para nabi tidak pernah mengalami mimpi jorok.
Karena mimpi jorok dari setan. (HR. Thabrani dalam al-Kabir 11398, dan para
ulama menilainya sebagai riwayat yang dhaif dalam dalam sanadnya terdapat
perawi yang bernama Abdul karim bin Abi Tsabit dan dia disepakati lemahnya –
keterangan al-Haitsami dalam Majma’ Zawaid, 1/332).
Mimpi Tidak Dihisab!
Amalan apapun yang dilakukan orang ketika
tidur, tidak akan ditulis sebagai pahala atau dosa. Orang yang tidur sama
sekali tidak sadar, sehingga amalnya tidak dihitung.
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
رفع
القلم عن ثلاثة عن المجنون المغلوب على عقله حتى يفيق وعن النائم حتى يستيقظ وعن
الصبى حتى يحتلم
“Pena catatan amal
itu diangkat (tidak dicatat amalnya, pen.), untuk tiga orang: orang gila sampai
dia sadar, orang yang tidur sampai dia bangun, dan anak kecil sampai dia
balig.” (HR. Nasai 3432, Abu Daud 4398, Turmudzi
1423, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth)
Sehebat apapun maksiat yang dilakukan
seseorang dalam mimpi, tidak akan dihisab sebagai amalan. Sekalipun bentuknya
selingkuh. Karena tidak dicatat sebagai dosa maupun pahala, kita tidak perlu
resah atau merasa sedih dan berdosa. Lupakanlah, itu cara terbaik.
Jangan Diceritakan!
Bagian ini yang penting untuk
diingat. Jangan sampai mimpi yang dialami sepasang suami istri menjadi
sumber malapetaka keluarga. Bisa jadi, sang istri yang bermimpi dengan mantan
pacarnya merasa berdosa dengan mimpinya, lalu dia ceritakan kepada suaminya.
Sayangnya, suami pencemburu tidak paham hakekat mimpi menjadi naik pitam dan
langsung mendzlimi istrinya. Sukses sudah apa yang menjadi tujuan setan
terhadap mimpi itu.
Karena itu, apapun yang anda alami dalam
mimpi, sebaiknya dilupakan dan jangan sampai diceritakan. Tidak semua orang
bisa memaklumi dan memahami dengan benar, mimpi yang anda alami. Karena itu,
jangan membantu setan untuk mewujudkan cita-citanya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengingatkan,
لا
تكونوا عونا للشيطان على أخيكم
”Janganlah
kalian menjadi pembantu setan untuk menjerumuskan saudara kalian.” (HR. Ahmad 4168 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Allahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar