Isti’aadzah berarti memohon perlindungan kepada Allah
Ta’ala dari berbagai macam kejahatan. Hendaknya kita memperhatikan tuntunan
Nabi dalam ber-Isti’aadzah. Berikut ini petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam dalam beristiadzah kepada Allah, karena Isti’aadzah bagian dari
ibadah. Isti’aadzah dapat dibaca dibeberapa tempat, diantaranya:
1. Sebelum Membaca Al-Qur’an
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ
فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (QS. An-Nahl :16 98)
Al-Joshosh Rahimahullahu ta’ala berkata: “Ayat di atas
secara dzahirnya seolah-olah istiadzah dibaca setelah membaca al-Qur’an karena
memakai fi’il madhi, namun telah valid dari Rasulullah dan ulama Salaf dahulu
bahwa membaca Istiadzah dilakukan sebelum membaca al-Qur’an. (Ahkamul Qur’an,
3/282).
2. Di dalam Shalat sebelum
Membaca Al-Fatihah
قَالَ أَبُو سَلَمَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ
مِنَ اللَّيْلِ يَقُوْلُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْثِهِ وَنَفْخِهِ
Abu Salamah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila shalat pada malam hari beliau berdoa: Ya
Allah, sesungguhnya Aku berlindung kepada-Mu Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui dari syaitan yang terkutuk berupa kesombongan, tiupan, dan bisikannya.
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Bai Syaibah).
3. Ketika Marah
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ
صُرَدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلَانِ يَسْتَبَّانِ فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ
وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي
لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ. فَقَالُوا لَهُ : إِنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ
Dari Sulaiman bin Shurad Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pada
suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang dua
orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah
seorang mereka telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu
perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau
membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan
setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)
4. Ketika Hendak Masuk WC
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ
الْخَلَاءَ قَالَ:(بِسْمِ اللهِ) اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ من الْخُبُثِ
وَالْخَبَائِثِ
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam apabila hendak masuk WC, beliau berdoa: “Dengan menyebut
nama Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari syaitan laki-laki dan
syaitan perempuan.” (HR. Bukhari 142 danMuslim 375).
5. Ketika Mendengar
Gonggongan Anjing dan Ringkikan Keledai
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: إِذَا سَمِعْتُمْ نَبَاحَ الْكِلَابِ وَنَهِيْقَ الْحَمِيْرِ مِنَ
اللَّيْلِ فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ فَإِنَّهَا تَرَى
مَا لَا تَرَوْنَ
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Apabila kalian mendengar gonggongan
anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, maka mintalah perlindungan
(ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian
lihat.” (HR. Bukhari 1234, Ahmad
355, Abu Dawud, 4/327).
6. Dalam Kondisi Ketakutan
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُهُمْ مِنَ الْفَزَعِ كَلِمَاتٍ: بِاسْمِ اللهِ
أَعُوْذِ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضْبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ
عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَن يَحْضُرُوْنِ
Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Aku berlindung dengan kalimat Allah
yang sempurna dari kemarahan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari
bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku”. (HR. Ahmad no.
6696, an-Nasa’i no. 10601, at-Tirmizi no. 3662 dan Hakim 1/733).
7. Ketika Meruqyah
عَنِ ابن عَبَّاسٍ رضي الله
عنهما أن رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كان يُعَوِّذُ حَسَناً وَحُسَيْناً
يقول ( أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ من كل شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ
وَمِنْ كل عَيْنٍ لاَمَّةٍ )
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, adalah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memohon perlindungan untuk Hasan dan Husain, lalu
ia berdo’a: “Aku memohon perlindungan
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang
pengganggu serta dari pandangan mata buruk. (HR. Abu Daud 3371, dan
dishahihkan al-Albani).
8. Ketika hendak Masuk Masjid
عن عبد اللَّهِ بن عَمْرِو
بن الْعَاصِ رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ كان إذا دخل
الْمَسْجِدَ قال ( أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ
وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ من الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ) قال أَقَطْ قلت نعم قال (
فإذا قال ذلك قال الشَّيْطَانُ حُفِظَ مِنِّي سَائِرَ الْيَوْمِ )
Dari Abdullah bin Amr Radhiallahu Anhuma, Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Bahwasanya beliau apabila masuk ke
masjid maka beliau membaca, “Audzu Billahil Azhim Wa Bi Wajhihil Karim Wa
Sulthanihil Qadim Minasy Syaithanir Rajim (aku berlindung kepada Allah yang
Maha Agung dan dengan Wajah-Nya yang Maha Mulia dan dengan kekuasaan-Nya yang
Qadim (dahulu tidak ada awalnya), dari gangguan setan yang terkutuk).” Dia
bertanya (Abdullah bin Amr), “Apakah itu saja?” Aku menjawab (Uqbah bin
Muslim), “Ya!” Dia (Abdullah bin Amr) kemudian meneruskan, “Barangsiapa
membaca itu, maka setan akan berkata kepadanya, “Dia terjaga dariku sehari ini
penuh.” (HR. Abu Daud no. 466 dan sanadnya dinyatakan hasan oleh Ibnu Baz
dalam At-Tuhfah hal. 30).
9. Ketika Was-was di dalam
Shalat
عن عثمان بن أبي العاص
الثقفي رضي الله عنه أنه أتى النبيّ صلى الله عليه وسلم فقال: يَا رَسُولَ اللّهِ
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ حَالَ بَيْنِي وَبَيْنَ صَلاَتِي وَقِرَاءَتِي.
يَلْبِسُهَا عَلَيَّ. فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم : ذَاكَ
شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خنْزَبٌ . فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللّهِ
مِنْهُ. وَاتْفِلْ عَلَىٰ يَسَارِكَ ثَلاَثاً. قَالَ: فَفَعَلْتُ ذٰلِكَ
فَأَذْهَبَهُ اللّهُ عَنِّي
.
Dari Utsman bin Abil Ash ats-Tsaqofy Radhiyallahu ‘Anhu
bahwasnya dia datang menemui Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lalu berkata: “Wahai
Rasulullah, sungguh setan telah menghalangi pelaksanaan shalatku, dan
mengacaukan bacaanku (maksudnya mencampur adukkan bacaanku dan membuat diriku
ragu-ragu).” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Itu
adalah syetan bernama khanzab, jika kau merasakan kehadirannya maka mohonlah
perlindungan Allah dari gangguannya, lalu meludahlah ke samping kiri sebanyak
tiga kali.” Utsman pun berkata, “Akupun mengerjakan anjuran itu dan Allah
pun menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim no. 2203).
10. Ketika Menjelang Malam
عن ٱبن عمر رضي الله عنهما
قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سافر فأقبل عليه الليل قال: يا أرضُ
ربّي ورَبّك الله أعوذ بالله مِن شرّك ومن شرّ ما خلق فيك ومن شر ما يَدِبّ عليك
ومن أسد وأسْود ومن الحية والعقرب ومن ساكني البلد ووالد وما ولد.
Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma menceritakan, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam jika dalam perjalanan dan datang waktu
malam, beliau membaca do’a ini: “Wahai bumi, Rabbku dan Rabbmu adalah Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu dan kejahatan apa
yang ada di dalammu. Begitu pula dari kejahatan makhluk yang diciptakan di dalammu
dan dari kejahatan sesuatu yang merayap di atasmu. Aku berlindung kepada Allah
dari kejahatan setiap singa, ular hitam besar, ular, dan kalajengking, serta
dari kejahatan penduduk negri ini, dan dari kejahatan orang tua dan anaknya.”
(HR. Ahlu Sunan dan Muslim).
11. Ketika Keluar dari Rumah
خَوْلة بنت حكيم رضي الله
عنها قالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ
قَالَ : أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ
يَضُرُّهُ شَيْءٌ، حَتَّىٰ يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذٰلِكَ.
Dari Khoulah binti Hakim radhiyallahu ‘anha, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Siapa yang memasuki suatu tempat,
kemudian dia membaca doa di atas, maka tidak ada satupun makhluk yang
membahayakannya, hingga dia pergi dari tempat itu. (HR. Muslim 2708).
12. Ketika Was-was dan
Keraguan Datang
قال أبو هريرةَ رضي اللهُ
عنه : قال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: يأتي الشيطانُ أحدَكم فيقول: من خَلَقَ
كذا ؟ من خَلقَ كذا ؟ حتى يقول: من خَلقَ ربَّك ؟ فإذا بلَغَهُ فَليَسْتعِذْ
باللهِ ولْيَنْتَهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Setan mendatangi salah seorang dari
kalian, lalu bertanya,’Siapakah yang menciptakan ini? Siapakah yang menciptakan
itu?’ Hingga dia bertanya,’Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?’ Oleh karena itu,
jika telah sampai kepadanya hal tersebut, maka hendaklah dia berlindung kepada
Allah dan hendaklah dia menghentikan (was-was tersebut))”.HR. Bukhari no.
3206 dan Muslim no. 303).
13. Ketika Dzikir Pagi dan Petang
عَن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله
عنه قَالَ: قَالَ أبُو بَكْرٍ: يَا رَسُولَ الله مُرْنِي بِشَيْءٍ أَقُولُهُ إذَا
أَصْبَحْتُ وَإذَا أَمْسَيْتُ. قَالَ: قُلْ: ( اللَّهُمَّ عَالِمَ الغَيْبِ
وَالشّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمَاواتِ والأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيءٍ وَمَلِيكَهُ
أشْهَدُ أَن لاَ إِله إِلاّ أنْتَ أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ
الشَّيْطَانِ وشِرْكِهِ. قَالَ قُلْهُ إذَا أَصْبَحْتَ وَإذَا أَمْسَيْتَ وإِذَا
أخَذْتَ مَضْجَعَكَ )
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Abu Bakr bertanya
kepada Nabi, Wahai Rasulullah apa yang mesti aku baca ketika aku berada di pagi
dan sore hari, maka Nabi berabda: “Ya
Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta
langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa
tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu
dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu)
dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
(HR. At Tirmidzi: 3392, Abu Dawud: 5067).
14. Ketika Syaitan Membisikan
Keburukan dan Kedustaan
عَن عَبْدِ الله بنِ
مَسْعُودٍ رضي الله عنه قالَ: قالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّ
لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بابنِ آدَمَ وَلِلْمُلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ
الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ، وَأَمَّا لَمَّةُ
المَلَكِ فَإِيعَادٌ بالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بالْحَقِّ، فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ
فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ الله فَلْيَحْمَدِ الله، وَمَنْ وَجَدَ الأخْرَى
فَلْيَتَعَوَّذْ بالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرجيم ثمَّ قَرَأَ: ( الشَّيْطَانُ
يَعِدُكُمُ الفَقْرَ، وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ)
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, dia berkata:
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setan
memiliki bisikan pada manusia, malaikat juga memiliki bisikan. Bisikan setan
menjanjikan keburukan dan mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan malaikat
menjanjikan kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa mendapatkannya,
maka ketahuilah bahwa itu dari Allah ‘Azza wa Jalla, kemudian hendaklah dia memuji
Allah ‘Azza wa Jalla. Dan barangsiapa mendapatkan yang lain, maka hendaklah dia
berlindung kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari setan yang dilaknat”. Kemudian
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ
الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan
dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) (Al-Baqarah 2: 268) [HR. Tirmidzi, no. 2988, dishahîhkan
oleh syaikh al-Albâni]
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar