Haruskah bagi laki-laki untuk
mempelajari segala hal tentang wanita? Apa perlunya? Untuk apa tahu tentang
wanita? Apa faedahnya ? Berikut adalah lima alasan mengapa lelaki perlu tahu
tentang wanita.
Mayoritas penduduk bumi dari bangsa
manusia di akhir zaman adalah perempuan
Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Nabi
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits beliau, dari Anas dia
berkata,
لَأُحَدِّثَنَّكُمْ
حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ
الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ
وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
“Akan kuberitahukan kepada kalian suatu
hadits yang tidak akan ada seorang pun yang menceritakannya kembali kepada
kalian sepeninggalku. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: Diantara tanda-tanda kiamat adalah berkurangnya ilmu (keIslaman),
merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, bertambahnya populasi kaum
wanita dan berkurangnya kaum pria, hingga untuk lima puluh orang wanita, hanya
ada seorang pria penanggungjawab.” (HR. Al-Bukhari no. 5231 dan Muslim no. 2671)
Jika perbandingan lelaki dan perempuan
di akhir zaman adalah 1:50 atau 1:40 (dalam riwayat lain), sedangkan kita
ketahui bahwa kita adalah penduduk akhir zaman, maka hampir dapat dipastikan
bahwa ketidaktahuan kaum pria tentang kaum wanita akan menimbulkan masalah
besar, karena mayoritas penduduk bumi di akhir zaman adalah perempuan.
Baik buruknya suatu umat bergantung pada
baik buruknya keadaan wanitanya
Sebagaimana disebutkan dalam hadist
terdahulu, mayoritas umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam akhir
zaman adalah kaum wanita. Maka, rusaknya wanita berarti rusaknya umat. Hal ini
dipertegas oleh hadist berikut.
عَنْ أَبِي
سَعِيْدٍ الْخُدْرِي عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفَكُمْ فِيْهَا فَيَنْظُرُ
كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلِ
فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia itu manis. dan
sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamu sekalian, kemudian Allah
menunggu (memperhatikan) bagaimana kau beramal (di dunia itu), maka takutilah
dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani Isarail
adalah wanita.” (HR. Muslim no. 7214)
Dalam hadist ini, Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam mengabarkan bahwa awal mula kerusakan kaum bani
Israil adalah rusaknya para wanita. Hal ini sangatlah masuk akal karena dari
rahim-rahim wanita, generasi baru terlahir dan dari tangan-tangan mereka,
generasi tersebut mendapatkan pendidikan awal. Jika para wanita telah rusak,
generasi seperti apa yang akan muncul berikutnya?
Oleh karenanya, jika kaum lelaki tidak
mengetahui tentang wanita, tidak tahu cara bergaul dengan mereka, bodoh tentang
syariat Islam yang mengatur kaum Hawa, boleh jadi kerusakan yang pernah terjadi
di kalangan Bani Israil akan terulang lagi pada umat ini.
Kurangnya akal wanita
Tak jarang kita temui adanya
mendahulukan perasaan disbanding akal pada wanita. Hal itu bukan berarti mereka
bodoh atau tidak pintar, bahkan sering kali kita temui juara kelas adalah
perempuan. Namun, sering kali mereka lupa terhadap akal sehingga mendahulukan
perasaan. Sebagaimana sabda Nabi, dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata
خَرَجَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى
الْمُصَلَّى فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ
تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ وَبِمَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ مَا رَأَيْتُ
مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ
إِحْدَاكُنَّ قُلْنَ وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ قُلْنَ
بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ
تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam keluar pada hari raya ‘Iedul Adha atau Fitri menuju tempat shalat, maka
beliau melewati para wanita seraya bersabda: “Wahai para wanita, bersedekahlah!
Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah yang paling
banyak menghuni neraka.” Mereka bertanya, “Apa sebabnya wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Kalian banyak melaknat dan banyak mengkufuri (pemberian)
suami. Dan aku tidaklah pernah lihat suatu kalangan yang kurang akal dan
agamanya daripada salah seorang dari kalian.” Mereka bertanya, “Wahai
Rasulullah, apakah kekurangan agama dan akal kami itu?” Beliau menjawab:
“Bukankah persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki?” Mereka
menjawab, “Benar.” Beliau berkata: “Itulah kekurangan akalnya. Bukankah seorang
wanita bila dia sedang haid, dia tidak shalat dan tidak puasa?” Mereka berkata,
“Benar.” Beliau berkata: “Itulah kekurangan agamanya.“ (HR. Al-Bukhari no. 304)
Dalam hadist tersebut, dijelaskan bahwa
kaum hawa tercipta dengan kekurangan akal dan agama. Dengan kekurangan ini,
secara logis, kaum wanita lebih rentan terhadap fitnah. Sehingga pelajaran yang dapat diambil
bahwasanya dalam bermuamalah dengan kaum wanita, diperlukan cara khusus yang berbeda
dengan cara bermuamalah dengan kaum pria yang tercipta dengan akal yang lebih
sempurna. Hal ini semakin memberi penegasan kepada kaum lelaki bahwa belajar
tentang wanita adalah suatu yang sangat penting.
Neraka Lebih Banyak Dihuni Oleh Kaum
Wanita
Dalam hadist terdahulu, telah
diterangkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum wanita. Pria yang
berpikiran positif tentu akan menjadikan kabar dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ini sebagai dorongan dan motivasi tersendiri untuk lebih meningkatkan
kualitas dirinya, dengan senantiasa menambah wawasan dan ilmunya tentang fiqh
wanita dan segala hal yang berhubungan dengan wanita, agar para wanita yang
berada dalam tanggungannya tidak termasuk dalam kebanyakan penghuni neraka.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا … الآية
“Wahai orang-orang yang beriman,
lindungilah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka… .” (QS. At-Tahrim : 6)
Kaum Wanita Adalah Fitnah Terbesar Bagi
Kaum Pria
Wanita adalah fitnah terbesar bagi kaum
laki-laki sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi shallallahu’alaihi wa
sallam, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma
مَا
تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu
fitnah yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no.
2741)
Oleh karena itu, suatu kesalahan besar
jika kaum lelaki acuh, tak mau peduli, dan tak mau tau tentang wanita,
asal-asalan dalam bergaul atau enggan berdakwah kepada mereka. Tanpa ilmu yang
benar, tanpa cara dan metode yang benar, muamalah yang baik serta dakwah maka
bisa jadi wanita malah menjadi kubangan fitnah yang mengundang bencana. Wal
‘iyadzu billah.
Penutup
Oleh karena itu, merupakan sebuah
keharusan bagi setiap lelaki terutama yang hidup di akhir zaman ini untuk
mempelajari tata cara atau metode Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
bermuamalah atau berdakwah terhadap kaum wanita, karena Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah suami terbaik untuk para isterinya, ayah
terbaik bagi para puterinya, keponakan terbaik bagi para bibinya, paman terbaik
bagi para keponakannya, dan dai pria terbaik yang paling berhasil dalam
mendakwahi kaum ibunya, serta contoh terbaik untuk seluruh umat. Beliau orang
yang paling tahu cara memperlakukan wanita, paling tahu metode paling efektif
dalam berdakwah kepada wanita. Beliau sangat faham bagaimana berdakwah kepada wanita
tanpa harus terjebak dalam fitnah. Di bawah didikan beliau, lahirlah generasi
wanita terbaik sepanjang masa radhiyallahu’anhunna juma’a.
Allah Ta’ala berfirman :
لَّقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ … الآية
“Sungguh telah ada bagi kalian dalam
diri Rasulullah itu teladan yang baik….” (Q.S. Al-Ahzab : 21).
Itulah lima alasan mengapa lelaki perlu
tahu tentang wanita. Semoga artikel ini bermanfaat.
Allahu a’lam bish-showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar