Sejak kecil kita sering mendengar cerita
dari orangtua atau kakek nenek ataupun
dari masyarakat sekitar tentang seseorang yang hilang karena diculik oleh
bangsa jin. Dan beberapakali kita mendapatkan berita tentang hilangnya
seseorang dalam waktu yang lama kemudian setelah dia kembali dan dalam kondisi
linglung dan dia mengatakan hanya pergi beberapa saat saja.
Bahkan beberapa waktu lalu ramai dibicarakan tentang seorang ibu yang kembali pulang
setelah lebih dari 1,5 tahun setelah dinyatakan wafat karena tenggelam. Dan
ternyata ibu tersebut kembali ke rumah dengan keadaan selamat. Lalu apa mungkin
ibu tersebut diculik jin ketika dipantai? Apa pandangan
syariat mengenai penculik jin?
Pertama: Bahwasanya manusia bisa diculik dan ditawan oleh bangsa jin. Dan ini
pernah kejadian di zaman Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. Diriwayatkan dari
Abdurrahman bin Abi Laila:
أن
رجلا من قومه من الأنصار خرج يصلي مع قومه العشاء فسبته الجن ففقد فانطلقت امرأته
إلى عمر بن الخطاب رضي الله عنه فقصت عليه القصة فسأل عنه عمر قومه فقالوا: نعم
خرج يصلي العشاء ففقد فأمرها " أن تربص أربع سنين، فلما مضت الأربع سنين أتته
فأخبرته فسأل قومها فقالوا: نعم فأمرها أن تتزوج فتزوجت فجاء زوجها يخاصم في ذلك
إلى عمر بن الخطاب رضي الله عنه فقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: " يغيب
أحدكم الزمان الطويل لا يعلم أهله حياته " , فقال له: إن لي عذرا يا أمير
المؤمنين قال: وما عذرك؟ قال: خرجت أصلي العشاء فسبتني الجن فلبثت فيهم زمانا
طويلا فغزاهم جن مؤمنون أو قال: مسلمون شك سعيد فقاتلوهم فظهروا عليهم فسبوا منهم
سبايا فسبوني فيما سبوا منهم فقالوا: نراك رجلا مسلما ولا يحل لنا سبيك فخيروني
بين المقام وبين القفول إلى أهلي فاخترت القفول إلى أهلي فأقبلوا معي أما بالليل
فليس يحدثوني وأما بالنهار فعصار ريح أتبعها فقال له عمر رضي الله عنه: " فما
كان طعامك فيهم؟ " قال: الفول وما لم يذكر اسم الله عليه , قال: فما كان
شرابك فيهم؟ قال: الجدف قال قتادة: والجدف ما لا يخمر من الشراب قال: فخيره عمر
رضي الله عنه بين الصداق وبين امرأته
“Bahwasanya ada seseorang dari kaumnya dari kalangan Anshar sedang keluar
untuk shalat isya’ bersama kaumnya. Kemudian bangsa jin menawannya dan
hilanglah dirinya. Maka istrinya pergi menuju Umar bin Khattab radhiyallahu anhu
dan menceritakan kepadanya kisah yang terjadi. Kemudian Umar bertanya kepada
kaumnya tentang lelaki ini. Maka mereka berkata: ‘Iya, dia keluar untuk shalat
isya namun kemudian hilang’.
Maka Umar memerintahkan wanita tersebut untuk menunggu selama 4 tahun. Dan
ketika telah lewat 4 tahun, wanita tersebut datang kembali kepada Umar. Maka
Umar bertanya kepada kaumnya, dan mereka berkata: ‘Iya’ (isyarat agar wanita
tadi menikah lagi). Maka Umar memerintahkan wanita tersebut untuk menikah lagi
dan dia pun menikah.
Ternyata suaminya pulang kembali dan berseteru dengan Umar bin Khattab
radhiyalllahu anhu dalam masalah ini. Maka Umar pun berkata: ‘Salah seorang
dari kalian pergi selama rentang waktu yang panjang dan keluarganya sama sekali
tidak mengetahui kehidupannya?!’ Maka dia pun berkata: ‘Sesungguhnya aku
memiliki udzur wahai Amiirul Mukminin (umar)’. Maka Umar bertanya: ‘Apa
udzurmu?’ Dia menjawab: ‘Aku keluar untuk shalat isya dan bangsa jin menawan
diriku sehingga aku tinggal di alam mereka selama rentang waktu yang cukup
lama. Kemudian bangsa jin mukmin memerangi mereka. Maka mereka berperang dan
jin muslim yang menang. Maka jin muslim menawan tawanan kafir dan juga menawan
diriku. Maka bangsa jin muslim berkata: ‘Kami melihatmu adalah orang muslim dan
kami tidak halal untuk menawan dirimu’. Maka mereka memberikan kepada ku sebuah
pilihan antara tinggal bersama mereka atau kembali pulang kepada keluargaku.
Maka aku memilih untuk pulang kepada keluargaku.
Adapun pada malam hari maka mereka tidak berbicara kepadaku. Adapun siang
hari maka ada angin yang bertiup sehingga aku mengikuti angin tersebut dan
keluar dari alam mereka. Maka Umar bertanya: ‘Lantas apa makananmu ketika
berada di alam jin?’ Dia menjawab: ‘Makananku adalah kacang-kacangan dan segala
makanan yang tidak disebutkan bismillah’.
Umar kembali bertanya: ‘Kemudian apa minumanmu ketika berada di alam jin?’
Dia menjawab: ‘Minumanku adalah Al-Jadaf.’ Qatadah berkata: ‘Al-Jadaf adalah
minuman-minuman yang tidak ditutup.’
Maka Umar radhiyallahu anhu memberikan pilihan untuknya antara memilih
istrinya kembali kepadanya atau memilih mahar.” (HR. Baihaqi dalam As-Sunan
Al-Kubra no. 15570; shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-Albani)
Hadits ini adalah hadits yang shahih. Sehingga bangsa jin bisa mencuri
manusia dan barang-barang milik kita.
Kedua: Markas iblis dan bala tentaranya adalah di laut. Sehingga ketika main di
pantai atau tempat asing lainnya, hendaknya berdoa terlebih dahulu. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ،
فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di laut. Kemudian dia
mengutus bala tentaranya ke daratan. Maka kedudukan jin yang paling dekat
dengan iblis adalah jin yang paling besar fitnahnya” (HR. Muslim no. 2813)
Dan doa ketika singgah di tempat asing adalah:
أَعُوذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segela keburukan
makhlukNya”
Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam:
مَنْ
نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ
مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang singgah di sebuah tempat kemudian berdoa: ‘Aku
berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segela keburukan
makhlukNya’, maka tidak ada suatu makhluk pun yang membahayakannya sampai dia
meninggalkan tempat itu” (HR. Muslim no. 2708)
Pada kesimpulannya, seorang jin bisa mencuri manusia dan harta benda
manusia.
Ketiga : Dimensi waktu alam ghoib (alam Jin, Malaikat, akhirat) berbeda dengan
dimensi waktu alam manusia
Satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَدْخُلُ
فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ
خَمْسِمِائَةِ عَامٍ
“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu
lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi
no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Satu hari di akhirat sama dengan seribu hari di dunia. Sebagaimana yang
Allah Ta’ala sebutkan,
وَإِنَّ
يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47). Oleh karenanya, setengah hari di akhirat sama dengan
500 tahun di dunia.
Jika 0,5 hari dialam akhirat sama dengan 500 tahun alam dunia dan 1 hari
alam akhirat sama dengan 1000 tahun alam manusia. Maka begitu pula alam ghoib
dimensi jin. Satu hari dialam jin sama dengan berminggu minggu dialam manusia.
Jika ada manusia yang mengembara atau diculik dialam jin setengah hari
maka saat dia kembali kealam manusia maka akan terkejut sebab dialam manusia
waktu sudah berganti berminggu minggu lamanya. Bahkan ada yang mengatakan 1
hari dialam jin sama dengan 35 hari dialam manusia (sesuai kalender jawa)..
Seorang ibu sudah lebih dari 1,5 tahun hilang dilaut tapi tiba tiba muncul
lagi dan ditemukan oleh keluarganya yang memang sengaja datang karena
diberitahu didalam mimpi bahwa saudarinya itu ada di pinggir pantai ditempat
dia tenggelam. Bagi Ibu itu mungkin baru merasa 20 harian jika dia
diculik masuk alam jin tapi bagi anggota keluarganya sudah lebih dari 1,5 tahun
lamanya.
Ke empat: Terkadang peristiwa penculikan manusia
oleh bangsa jin adalah modus talbis Setan Laknatullah.
Agar keberadaannya sebagai penguasa suatu tempat keramat atau kemampuan mereka
diketahui dan dipercaya oleh manusia, sehingga memancing manusia-manusia yang
lemah imannya untuk datang dan meminta pertolongan kepada mereka. Hal inilah yang akan membuat kesyirikan terus
menerus terpelihara.
Disinilah pentingnya ilmu agama agar
kita bisa menilai sesuatu kejadian dengan kacamata syariat dan terhindar dari
talbis setan seperti ini.
Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah
berkata,
اعلم أن أول تلبيس إبليس
عَلَى الناس صدهم عَنِ العلم لأن العلم نور فَإِذَا أطفا مصابيحهم خبطهم فِي
الظُلَم كيف شاء
“Ketahuilah bahwa, perangkap iblis
pertama atas manusia adalah menghalangi mereka menuntut ilmu agama, karena ilmu
adalah cahaya, apabila telah padam lentera-lentera mereka maka dengan mudah
iblis menjerumuskan mereka dalam kegelapan.” [Talbis Iblis, dalam Pasal Tentang
Perangkap Iblis Terhadap Kaum Sufi (Ahli Tarekat, Tasawuf, Shufiyyah) Agar
Tidak Sibuk dengan Ilmu, hal. 283]
Pelajarilan ilmu agama ini dan dihindarilah perilaku syirik
akbar semisal meminta pertolongan dan bantuan dari bangsa jin agar kita
selamat didunia dan
akhirat.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar