Beredar sebuah artikel tentang wanita saat tidur ditindih setan.
Bahkan disitu dikatakan juga bahwa tindihan itu bisa saja
karena dicabuli oleh setan. Kemudian diulas juga bahwa bisa saja setan
memperkosa kaum wanita sebagaimana hikayat atau cerita yang beredar turun
temurun dari orang-orang dahulu. Tentu hal ini membuat kaum wanita gelisah,
terutama bagi mereka yang tidur sendirian atau mereka yang biasa tidur dengan
menanggalkan bajunya. Alangkah sulitnya untuk menghindari gangguan dari makhlik
yang tidak bisa kita lihat. Dan benarkah kisah tersebut bisa terjadi?
Yang pertama harus kita yakini adalah tidak boleh kita berputus asa atas
rahmat Allah. Salah satu diantara kasih sayang Allah kepada umat manusia, Allah
berikan penjagaan kepada mereka selama di dunia. Dengan mengutus malaikat, yang
menjaga dari arah depan dan belakang, dari setiap kejahatan yang belum saatnya
ditaqdirkan oleh Allah. Termasuk kejahatan jin di sekitar manusia, yang tidak
terlihat mereka.
Allah berfirman,
لَهُ
مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ
اللَّهِ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. ar-Ra’du: 11).
Ketika membahas ayat di atas, al-Hafidz Ibu Katsir menyebutkan hadis dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ
فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى
صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ
فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى
فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون
“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan
mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para
malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah
menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam
keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami
tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim
1464 dan yang lainnya).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
للعبد
ملائكة يتعاقبون عليه، حَرَس بالليل وحَرَس بالنهار، يحفظونه من الأسواء
والحادثات، كما يتعاقب ملائكة آخرون لحفظ الأعمال من خير أو شر، ملائكة بالليل
وملائكة بالنهار
Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam
dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan
kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik
maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.
Kemudian Ibnu Katsir melanjutkan keterangannya tentang malaikat siang dan
malam,
فاثنان
عن اليمين و[عن] الشمال يكتبان الأعمال، صاحب اليمين يكتب الحسنات، وصاحب الشمال
يكتب السيئات، وملكان آخران يحفظانه ويحرسانه، واحدا من ورائه وآخر من قدامه، فهو
بين أربعة أملاك بالنهار، وأربعة آخرين بالليل
Dua di kanan dan di kiri, mereka mencatat setiap amal. Yang di kanan
mencatat amal baik dan di kiri mencatat amal buruk. Sementara dua malaikat
lainnya menjaga. Satu di depan dan satu di belakang. Sehingga jumlahnya ada 4
malaikat siang dan 4 malaikat lainnya di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir,
4/437).
Selanjutnya Ibnu Katsir membawakan riwayat tafsir dari tabiin,
وقال
مجاهد: ما من عبد إلا له مَلَك موكل، يحفظه في نومه ويقظته من الجن والإنس
والهوام، فما منها شيء يأتيه يريده إلا قال الملك: وراءك إلا شيء يأذن الله فيه
فيصيبه
Mujahid mengatakan, setiap hamba disertai malaikat yang diutus. Dia
menjaga hamba ini ketika tidur dan ketika sadar. Dari setiap gangguan jin dan
binatang berbahaya. Setiap kali ada gangguan yang datang keadanya, maka
malaikat ini mengingatkan, “Awas, hati-hati.” Kecuali musibah yang telah Allah
takdirkan, dan pasti mengenainya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/438).
Karena itu anggapan bahwa setan akan menggauli wanita pada saat mereka
tidur, ini tidak benar. Meskipun setan bisa mempengaruhi mimpi manusia dengan
menghadirkan suasana syahwat, hingga dia mimpi basah.
Setan Bergabung dengan Manusia dalam Harta dan Anak
Cita-cita terbesar Iblis ketika dia diusir dari surga, hendak menyesat
semua manusia agar bisa terjerumus ke dalam kesengsaraan abadi. Karena itulah,
dia ingin apa yang dimiliki manusia menjadi sumber kebinasaan baginya di
akhirat. Allah ceritakan,
قَالَ
أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا
Iblis berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan
atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari
kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian
kecil.” (QS. al-Isra: 62).
Kesempatan itu diberikan kepada Iblis. Allah izinkan dia untuk menyesatkan
manusia semampunya.
قَالَ
اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً
مَوْفُورًا
Allah berfirman: “Pergilah, siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka
sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasan kalian, sebagai suatu pembalasan
yang setimpal. (QS. al-Isra: 63).
Bahkan Iblis mendapatkan kesempatan untuk turut gabung menikmati harta dan
anak manusia. Di lanjutan ayat, Allah berfirman,
وَاسْتَفْزِزْ
مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ
وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ
Hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan
kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki
dan bergabunglah dengan mereka pada harta dan anak-anak. (QS. al-Isra: 64).
Yang penting untuk kita perhatikan di sini adalah kalimat, “bergabunglah
dengan mereka pada harta dan anak-anak.” Apakah berarti setan turut
membuat anak manusia?
Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan dua keterangan ahli tafsir,
Pertama, jadikanlah anak manusia dan hartanya sebagai sebab mereka melakukan
maksiat. Buat anak mereka tidak terdidik dengan baik, buat mereka hanya sibuk
cari dunia, sehingga hakekatnya mereka di bawah kekuasaan kalian.
Kedua, setan bergabung dengan harta dan anak manusia yang ketika mendapatkannya
tidak membaca basmalah. Ketika manusia tidak menyebut nama Allah pada saat
makan, minum dan hubungan badan, setan turut bergabung menikmatinya. (Tafsir Ibn Katsir, 1/461).
Bangun Tawakkal dan Bersandar Kepada Allah
Bagian inilah usaha paling penting bagi manusia, agar mereka tidak menjadi
budak bagi iblis dan setan. Perbanyak mendekatkan diri kepada-Nya.
Karena itu, di lanjutan ayat, Allah mengingatkan,
إِنَّ
عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلا
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan
cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga. (QS. al-Isra: 65).
Allah berikan jaminan untuk orang selalu dekat dengan-Nya, beribadah
kepada-Nya, mereka dijaga dari godaan setan. Al-Hafidz menjelaskan ayat ini,
أي:
تسلط وإغواء بل الله يدفع عنهم -بقيامهم بعبوديته- كل شر ويحفظهم من الشيطان
الرجيم ويقوم بكفايتهم
Artinya, kau Iblis tidak kuasa untuk mengusai atau menyesatkan mereka,
karena Allah melindungi mereka – dengan ibadah yang mereka kerjakan – dari
setiap kejahatan. Allah jaga mereka dari setan yang terkutuk, dan mencukupi
kebutuhan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/461).
Bagaimana cara untuk menghindari gangguan setan saat tidur, maka kita
harus membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah sebelum kita tidur.
Allahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar