Ada beberapa point
penting yang belum diketahui oleh wanita muslimah, bahkan sebagiannya ada yang
dilanggar. Berikut hal-hal penting tersebut.
1- Hendaklah setiap wanita memperhatikan “sunnah fitrah” (perintah yang
menunjukkan kebersihan diri) seperti memendekkan kuku, menghilangkan bulu
ketiak, dan bulu kemaluan.
2- Hukum berkaitan dengan rambut wanita:
a-Hendaklah wanita muslimah memelihara rambutnya, dilarang untuk mencukur habis kecuali dalam keadaan darurat.
b-Adapun jika rambut wanita itu ingin dipendekkan misal karena kebutuhan, misalnya karena sulit terurus, maka tidaklah mengapa dipendekkan sesuai kebutuhan sebagaimana istri-istri Nabi (ummahatul mukminin) juga memendekkan rambut mereka setelah ditinggal mati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
c-Adapun jika memendekkan rambut karena ingin ikut model wanita kafir (non-muslim) dan wanita fasik atau karena ingin ikut model rambut laki-kaki, seperti itu diharamkan karena kita dilarang untuk tasyabbuh (menyerupai) orang kafir secara umum, begitu pula wanita dilarang menyerupai laki-laki dalam berpenampilan.
d-Adapun jika memendekkan rambut hanya untuk berpenampilan cantik, baiknya tidak sampai memendekkan rambut karena rambut panjang itu lebih baik bagi wanita.
Ingat, wanita itu semakin cantik menawan dengan rambut panjangnya, sedangkan laki-laki semakin tampan dengan jenggotnya.
e-Dilarang bagi wanita untuk mengumpulkan rambut di atas kepalanya. Inilah yang dimaksud dengan hadits wanita yang diancam tidak akan mencium bau surga “ru-usuhunna ka-asnimatil bukhti al-maa’ilah” (kepala mereka seperti punuk unta).
f-Dilarang bagi wanita menyambung rambut karena dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menyambung rambut dan meminta disambungkan rambutnya.
g-Dilarang bagi wanita mencabut atau menghilangkan alis dan bulu mata, sebagian atau seluruhnya, baik memendekkan atau mencukurnya, baik menggunakan bahan tertentu untuk menghilangkan seluruhnya atau sebagiannya. Perbuatan semacam ini disebut “an-namsh”. Di mana disebutkan dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang mencukur atau mencukur sendiri alisnya. Perbuatan ini termasuk dalam dosa besar. Seorang wanita pun tidak boleh menaati suaminya jika diperintah mencukur alisnya.
3-
Dilarang
menjarangkan gigi dengan tujuan untuk mempercantik diri.
4- Dilarang bagi
wanita mentato dirinya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang mentato dengan ditato orang lain atau mentato dirinya sendiri.
5- Dibolehkan bagi
wanita menggunakan hena pada tangan dan kakinya, juga kuku. Namun berhias diri
ini untuk wanita seperti ini berlaku untuk yang sudah menikah untuk suaminya di
rumah. Hendaknya pula menghindari mewarnai kuku dengan pewarna yang tidak
menghalangi masuknya air.
6- Dibolehkan bagi
wanita mewarnai rambutnya jika memang sudah beruban. Namun di-hindari
menggunakan warna hitam. Namun kalau rambut belum beruban, masih berwarna
hitam, tidak dibolehkan untuk diubah ke warna lain karena warna hitam pada
rambut menunjukkan kecantikan. Dan ketika itu bukan keadaan darurat pula dibutuhkan
untuk mewarnai rambut. Juga ada sebab terlarangnya karena meniru-niru model
rambut orang kafir.
7- Boleh bagi wanita
berhias diri dengan emas atau perak sesuai dengan kebiasaan, sebagai-mana hal
ini disepakati oleh para ulama. Namun tidak boleh bagi wanita menampakkan
perhiasan dirinya lelaki yang bukan mahram, bahkan baiknya tetap ia tutup dari
pandangan laki-laki terkhusus ketika keluar dari rumah. Karena menampakkan
semacam tadi dapat menimbulkan gejolak. Suara perhiasan yang dikaki saja dari
wanita tidak boleh diperdengarkan, apalagi menampakkan perhiasannya.
Semoga bermanfaat.
Diringkas dari
kitab At-Tambihaat ‘ala Ahkam Takhtash bi Al-Mukminaat karya Syaikh
Shalih Al-Fauzan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar