Demikianlah
kenyataan sehari-hari, bahwa kita seringkali mempunyai keperluan untuk membuang
air panas yang tidak terpakai. Biasanya kita membuangnya disekitar selokan
dapur, kamar mandi / WC ataupun dilobang-lobang disekitar kita.
Banyak
ulama menegaskan bahwa membuang air panas bisa mengganggu jin. Sekalipun tidak
ada dalil tegas yang menunjukkan hal itu, namun ini semua terbukti secara
realita.
Syaikh
Abdul Aziz as-Sidhan menceritakan,
Saya
pernah menghadiri acara ruqyah orang yang kesurupan. Terjadi dialog antar jin
dan peruqyah,
Peruqyah:
‘Mengapa kamu masuk ke badan orang ini’
Jin:
‘Orang ini membuang air mendidih dan mengenai anakku, sampai mati.’
Peruqyah:
‘Itu karena dia tidak tahu ada anakmu di tempat itu.’
Jin:
‘Mengapa dia tidak membaca basmalah sehingga anakku bisa menghindar sebelum
dia buang air panas.’
Syaikhul
Islam menuliskan,
وصرع الجن للإنس هو لأسباب ثلاثة : تارة يكون
الجني يحب المصروع فيصرعه ليتمتع به وهذا الصرع يكون أرفق من غيره وأسهل وتارة
يكون الإنسي آذاهم إذا بال عليهم أو صب عليهم ماء حارا أو يكون قتل بعضهم أو غير
ذلك من أنواع الأذى وهذا أشد الصرع وكثيرا ما يقتلون المصروع وتارة يكون بطريق
العبث به كما يعبث سفهاء الإنس بأبناء السبيل
Jin
yang merasuk ke tubuh manusia, bisa terjadi karena tiga sebab:
Pertama,
karena jin ini menyukai orang yang dia rasuki. Jin merasukinya, agar dia bisa
merasa tenang dengannya. Kerasukan semacam ini paling ringan dan palling mudah
dari pada yang lain.
Kedua,
karena manusia mengganggu jin, misalnya dengan mengencingi jin atau menyiram
air panas ke jin. Atau membunuh salah satu jin, atau bentuk gangguan lainnya.
Ini jenis kerasukan paling berat, dan bahkan seringkali bisa menyebabkan
terbunuhnya orang yang kerasukan.
Ketiga,
kerasukan karena sebab jin main-main. Layaknya anak-anak nakal yang suka ganggu
orang lewat.
(Majmu’
Fatawa, 13/82)
Beliau
juga mengatakan,
وقد يكون وهو كثير أو الأكثر عن بغض ومجازاة
مثل أن يؤذيهم بعض الإنس أو يظنوا أنهم يتعمدوا أذاهم إما ببول على بعضهم وإما بصب
ماء حار وإما بقتل بعضهم وإن كان الإنسي لا يعرف ذلك – وفي الجن جهل وظلم –
فيعاقبونه بأكثر مما يستحقه
Dan
terkadang – dan ini sering terjadi – pada sebagian orang – bahwa ada orang yang
mengganggu jin atau jin merasa manusia ini sengaja mengganggu mereka, dengan
mengencingi jin atau menyiram air panas, atau membunuh mereka. Meskipun manusia
sama sekali tidak mengetahuinya. Sementara jin juga ada yang dzalim dan bodoh
masalah aturan.. sehingga mereka membalas kesalahan yang dilakukan orang itu
lebih kejam lagi. (Majmu’ Fatawa, 19/40).
Untuk
itulah, hendaknya setiap muslim berhati-hati ketika membuang air panas.
Beberapa
Adab yang Perlu Diperhatikan
Pertama,
aktifkan dzikir pagi petang. Karena dzikir pagi petang ibarat baju besi bagi
manusia, yang menjadi sebab Allah melindungi orang yang rutin membacanya dari
gangguan makhluk yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
Kedua,
hindari membuang air di tempat yang umumnya dihuni jin.
Sebagian
ulama menyarankan agar tidak dibuang di kamar mandi. Karena kamar mandi
termasuk tempat favorit jin dalam rumah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Dari
Zaid bin Arqam Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ فَإِذَا
أَتَى أَحَدُكُمُ الْخَلاَءَ فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْخُبُثِ
وَالْخَبَائِثِ
Sesungguhnya
tempat buang air itu dikerubuti (oleh setan). Karena itu, apabila kalian masuk
toilet, bacalah:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْخُبُثِ
وَالْخَبَائِثِ
‘Aku
berlindung kepada Allah dari setan lelaki dan setan wanita’ (HR.
Ahmad 19807, Abu Daud 6, Ibn Majah 312 dan yang lainnya).
Karena
itu, dalam fatwa islam diingatkan,
فليحترز المسلم من صب الماء الحار في الحمامات
أو غيرها ؛ لئلا يصيب الجن وهو لا يعلم ، فيصيبونه بأذى ، ومثل هذا يعرف بالتجربة
، ولا نعلم فيه شيئاً عن النبي صلى الله عليه وسلم ، أو عن أحد من أصحابه رضي الله
عنهم .
Hendaknya
setiap muslim hati-hati ketika membuang air panas di kamar mandi atau tempat
lain, agar tidak mengenai jin, sementara dia tidak tahu. Semacam ini
berdasarkan realita di lapangan, meskipun kami tidak mengetahui ada riwayat
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat Radhiyallahu
‘anhum. (Fatwa Islam no. 226625).
Termasuk
yang perlu dihindari adalah membuang air panas di lubang-lubang tanah.
Dari
Qatadah, dari Abullah bin Sirjis, beliau mengatakan,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُبَالَ فِي الْجُحْرِ
Bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kencing di
lubang.
Qatadah
ditanya, ‘Mengapa kencing di lubang dilarang?’
Jawab
beliau:
إِنَّهَا مَسَاكِنُ الْجِنِّ
“Lubang
itu tempat persembunyian jin.” (HR. Ahmad 19847, Nasai 34, Abu Daud
29, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Ketiga,
jika diperlukan, baca basmalah sebelum membuang air panas
Misalnya,
ketika kondisi kita berada di tempat asing, atau kita merasa sangat khawatir
dengan satu tempat tertentu, kita bisa membaca basamalah sebelum membuang air
panas.
Syaikh
Abdurrahman al-Barrak pernah ditanya, “Apakah ada anjuran untuk membaca
basmalah ketika seeorang membuang air panas?”
Jawab
beliau,
لا أذكر أنه ورد الندب في التسمية في خصوص ما
ذُكر، لكن ذكرك لله من الأسباب التي دلت النصوص أنه يطرد الشياطين ويمنع من شرهم ،
كما شُرعت التسمية عند الاضطجاع ، وعند دخول المنـزل
Saya
tidak mengetahui adanya dalil yang menganjurkan memmbaca basmalah secara
khusus untuk kasus yang disebutkan. Akan tetapi menyebut nama Allah termasuk
salah sebab yang ditunjukkan oleh dalil bahwa itu bisa mengusir setan dan menghalangi
kejahatan mereka. Sebagaimana kita dianjurkan untuk membaca basamalah ketika
tidur atau ketika masuk rumah.
Kemudian
beliau melanjutkan,
فأرجو أن ما يفعله الناس في مثل هذه الأحوال
التي أُشير إليها في السؤال أرجو أنه حسن؛ لأن صب الماء الحار ولا سيما في بعض
المواضع التي يمكن أن تكون مسكناً للجن يُخشى أن يكون له أثر انتقامي، فإذا ذكر
الإنسان اسم الله فقال: باسم الله، كان ذلك سبباً في طرد ما يخشى من شر الشياطين
Saya
berharap apa yang dilakukan masyarakat dengan membaca basmalah ketika membuang
air panas sebagaimana yang ditanyakan, saya berharap ini termasuk perbuatan
baik. Karena membuang air panas, terlebih di tempat-tempat yang mungkin itu
dihuni jin, dikhawatirkan akan menyebabkan balas dendam. Jika seseorang membaca
basmalah, ini bisa menjadi sebab menjauhkan dari kekhawatiran akan dampak
kejahatan setan. (al-Arak Majmu’ Fatawa al-Barrak).
Allahu
a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar