Sabtu, 03 Februari 2018

Kapan Istiadzah Itu Dibaca?


Isti’aadzah berarti memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala dari berbagai macam kejahatan. Hendaknya kita memperhatikan tuntunan Nabi dalam ber-Isti’aadzah. Berikut ini petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam beristiadzah kepada Allah, karena Isti’aadzah bagian dari ibadah. Isti’aadzah dapat dibaca dibeberapa tempat, diantaranya:

1.     Sebelum Membaca Al-Qur’an

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (QS. An-Nahl :16 98)

Al-Joshosh Rahimahullahu ta’ala berkata: “Ayat di atas secara dzahirnya seolah-olah istiadzah dibaca setelah membaca al-Qur’an karena memakai fi’il madhi, namun telah valid dari Rasulullah dan ulama Salaf dahulu bahwa membaca Istiadzah dilakukan sebelum membaca al-Qur’an. (Ahkamul Qur’an, 3/282).

2.     Di dalam Shalat sebelum Membaca Al-Fatihah

قَالَ أَبُو سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَقُوْلُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْثِهِ وَنَفْخِهِ

Abu Salamah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila shalat pada malam hari beliau berdoa: Ya Allah, sesungguhnya Aku berlindung kepada-Mu Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk berupa kesombongan, tiupan, dan bisikannya. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Bai Syaibah).

3.     Ketika Marah

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلَانِ يَسْتَبَّانِ فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ. فَقَالُوا لَهُ : إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ

Dari Sulaiman bin Shurad Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang mereka telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)

4.     Ketika Hendak Masuk WC

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ:(بِسْمِ اللهِ) اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ من الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila hendak masuk WC, beliau berdoa: “Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari syaitan laki-laki dan syaitan perempuan.” (HR. Bukhari 142 danMuslim 375).

5.     Ketika Mendengar Gonggongan Anjing dan Ringkikan Keledai

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا سَمِعْتُمْ نَبَاحَ الْكِلَابِ وَنَهِيْقَ الْحَمِيْرِ مِنَ اللَّيْلِ فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ فَإِنَّهَا تَرَى مَا لَا تَرَوْنَ

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, maka mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian lihat.”  (HR. Bukhari 1234, Ahmad 355, Abu Dawud, 4/327).

6.     Dalam Kondisi Ketakutan

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُهُمْ مِنَ الْفَزَعِ كَلِمَاتٍ: بِاسْمِ اللهِ أَعُوْذِ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضْبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَن يَحْضُرُوْنِ

Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku”. (HR. Ahmad no. 6696, an-Nasa’i no. 10601, at-Tirmizi no. 3662 dan Hakim 1/733).

7.     Ketika Meruqyah

عَنِ ابن عَبَّاسٍ رضي الله عنهما أن رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كان يُعَوِّذُ حَسَناً وَحُسَيْناً يقول ( أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ من كل شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كل عَيْنٍ لاَمَّةٍ )

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memohon perlindungan untuk Hasan dan Husain, lalu ia berdo’a:  “Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk. (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani).

8.     Ketika hendak Masuk Masjid

عن عبد اللَّهِ بن عَمْرِو بن الْعَاصِ رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ كان إذا دخل الْمَسْجِدَ قال ( أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ من الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ) قال أَقَطْ قلت نعم قال ( فإذا قال ذلك قال الشَّيْطَانُ حُفِظَ مِنِّي سَائِرَ الْيَوْمِ )

Dari Abdullah bin Amr Radhiallahu Anhuma, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Bahwasanya beliau apabila masuk ke masjid maka beliau membaca, “Audzu Billahil Azhim Wa Bi Wajhihil Karim Wa Sulthanihil Qadim Minasy Syaithanir Rajim (aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dan dengan Wajah-Nya yang Maha Mulia dan dengan kekuasaan-Nya yang Qadim (dahulu tidak ada awalnya), dari gangguan setan yang terkutuk).” Dia bertanya (Abdullah bin Amr), “Apakah itu saja?” Aku menjawab (Uqbah bin Muslim), “Ya!” Dia (Abdullah bin Amr) kemudian meneruskan, “Barangsiapa membaca itu, maka setan akan berkata kepadanya, “Dia terjaga dariku sehari ini penuh.” (HR. Abu Daud no. 466 dan sanadnya dinyatakan hasan oleh Ibnu Baz dalam At-Tuhfah hal. 30).

9.     Ketika Was-was di dalam Shalat

عن عثمان بن أبي العاص الثقفي رضي الله عنه أنه أتى النبيّ صلى الله عليه وسلم فقال: يَا رَسُولَ اللّهِ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ حَالَ بَيْنِي وَبَيْنَ صَلاَتِي وَقِرَاءَتِي. يَلْبِسُهَا عَلَيَّ. فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم : ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خنْزَبٌ . فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللّهِ مِنْهُ. وَاتْفِلْ عَلَىٰ يَسَارِكَ ثَلاَثاً. قَالَ: فَفَعَلْتُ ذٰلِكَ فَأَذْهَبَهُ اللّهُ عَنِّي .

Dari Utsman bin Abil Ash ats-Tsaqofy Radhiyallahu ‘Anhu bahwasnya dia datang menemui Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh setan telah menghalangi pelaksanaan shalatku, dan mengacaukan bacaanku (maksudnya mencampur adukkan bacaanku dan membuat diriku ragu-ragu).” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Itu adalah syetan bernama khanzab, jika kau merasakan kehadirannya maka mohonlah perlindungan Allah dari gangguannya, lalu meludahlah ke samping kiri sebanyak tiga kali.” Utsman pun berkata, “Akupun mengerjakan anjuran itu dan Allah pun menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim no. 2203).

10.  Ketika Menjelang Malam

عن ٱبن عمر رضي الله عنهما قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سافر فأقبل عليه الليل قال: يا أرضُ ربّي ورَبّك الله أعوذ بالله مِن شرّك ومن شرّ ما خلق فيك ومن شر ما يَدِبّ عليك ومن أسد وأسْود ومن الحية والعقرب ومن ساكني البلد ووالد وما ولد.

Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma menceritakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam jika dalam perjalanan dan datang waktu malam, beliau membaca do’a ini: “Wahai bumi, Rabbku dan Rabbmu adalah Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu dan kejahatan apa yang ada di dalammu. Begitu pula dari kejahatan makhluk yang diciptakan di dalammu dan dari kejahatan sesuatu yang merayap di atasmu. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setiap singa, ular hitam besar, ular, dan kalajengking, serta dari kejahatan penduduk negri ini, dan dari kejahatan orang tua dan anaknya.” (HR. Ahlu Sunan dan Muslim).

11.  Ketika Keluar dari Rumah

خَوْلة بنت حكيم رضي الله عنها قالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ : أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرُّهُ شَيْءٌ، حَتَّىٰ يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذٰلِكَ.

Dari Khoulah binti Hakim radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Siapa yang memasuki suatu tempat, kemudian dia membaca doa di atas, maka tidak ada satupun makhluk yang membahayakannya, hingga dia pergi dari tempat itu. (HR. Muslim 2708).

12.  Ketika Was-was dan Keraguan Datang

قال أبو هريرةَ رضي اللهُ عنه : قال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: يأتي الشيطانُ أحدَكم فيقول: من خَلَقَ كذا ؟ من خَلقَ كذا ؟ حتى يقول: من خَلقَ ربَّك ؟ فإذا بلَغَهُ فَليَسْتعِذْ باللهِ ولْيَنْتَهِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu bertanya,’Siapakah yang menciptakan ini? Siapakah yang menciptakan itu?’ Hingga dia bertanya,’Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?’ Oleh karena itu, jika telah sampai kepadanya hal tersebut, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah dan hendaklah dia menghentikan (was-was tersebut))”.HR. Bukhari no. 3206 dan Muslim no. 303).

13.  Ketika Dzikir Pagi dan Petang

عَن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ أبُو بَكْرٍ: يَا رَسُولَ الله مُرْنِي بِشَيْءٍ أَقُولُهُ إذَا أَصْبَحْتُ وَإذَا أَمْسَيْتُ. قَالَ: قُلْ: ( اللَّهُمَّ عَالِمَ الغَيْبِ وَالشّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمَاواتِ والأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيءٍ وَمَلِيكَهُ أشْهَدُ أَن لاَ إِله إِلاّ أنْتَ أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وشِرْكِهِ. قَالَ قُلْهُ إذَا أَصْبَحْتَ وَإذَا أَمْسَيْتَ وإِذَا أخَذْتَ مَضْجَعَكَ )

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Abu Bakr bertanya kepada Nabi, Wahai Rasulullah apa yang mesti aku baca ketika aku berada di pagi dan sore hari, maka Nabi berabda:  “Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR. At Tirmidzi: 3392, Abu Dawud: 5067).

14.  Ketika Syaitan Membisikan Keburukan dan Kedustaan

عَن عَبْدِ الله بنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قالَ: قالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بابنِ آدَمَ وَلِلْمُلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ، وَأَمَّا لَمَّةُ المَلَكِ فَإِيعَادٌ بالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بالْحَقِّ، فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ الله فَلْيَحْمَدِ الله، وَمَنْ وَجَدَ الأخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرجيم ثمَّ قَرَأَ: ( الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الفَقْرَ، وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ)

Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setan memiliki bisikan pada manusia, malaikat juga memiliki bisikan. Bisikan setan menjanjikan keburukan dan mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan malaikat menjanjikan kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa mendapatkannya, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah ‘Azza wa Jalla, kemudian hendaklah dia memuji Allah ‘Azza wa Jalla. Dan barangsiapa mendapatkan yang lain, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari setan yang dilaknat”. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) (Al-Baqarah 2: 268) [HR. Tirmidzi, no. 2988, dishahîhkan oleh syaikh al-Albâni]

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar