Senin, 16 Januari 2017

Tinggal Di Tempat Ibadah Orang Kafir

Pertanyaan:

Ada tetangga pas hamil dan kena sakit mag, kebetulan tinggal di Bali katanya rumah yang dikontrak adalah tanah pura, koq dia sakit dan merasa seperti dicekik barong Bali yang kukunya panjang2.                       

Kemungkinan yang di situ jin nya gak terima karena dia sering ngaji, kebetulan dia sering di rumah sendiri, ngidam gak doyan makan jadi lemas.

1. Apakah perut kosong bisa menyebabkan mudah kerasukan? Kalau pas datang, dia meronta kayak orang di cekik, katanya bayinya yang diincer.                      

2. Apa benar itu jin atau sesuatu yang lain? Sudah di bacain Al Quran, bacaan ayat kursi terus2 tapi tidak mempan.         

3. Bagaimana solusinya? Karena kalau menurut pikiran saya yang bodoh, panggil saja tetua disana suruh ngajak pergi jin itu.

Jawaban:

Pertama... kita dilarang untuk mendatangi tempat-tempat yang dipakai peribadatan orang kafir, karena tempat itu dipakai utk berbagai kegiatan kemusyrikan, menyekutukan Allah. Kalau dilihat dari paparan diatas, ini malah ngontrak tanah pura ... segera tinggalkan tempat itu, cari tempat lain.

Firman Allah ‘azza wa jalla:
وَٱلَّذِينَ لَا يَشۡهَدُونَ ٱلزُّورَ
“Dan mereka hamba-hamba Allah yang beriman tidak menyaksikan perkara yang mungkar.” (al-Furqan: 72)

Jadi menghadiri/menyaksikan perkara yang mungkar bukanlah merupakan sifat orang-orang yang beriman. Sementara di pura itu terdapat berbagai macam kemungkaran. Kalaulah tidak ada kemungkaran lain selain bahwa itu adalah tempat kesyirikan, maka itu sudah cukup untuk menghalangi hamba Allah ‘azza wa jalla yang beriman dan bertakwa untuk tinggal di tempat tersebut.

Umar radhiallahu ‘anhu juga pernah mengatakan, “Hati-hatilah kalian dari bahaya orang kafir dan janganlah kalian masuk bersama orang muyrik pada saat peribadatan mereka di gereja mereka, karena pada saat itu dan di tempat itulah murka Allah sedang turun.” (HR. Abdur Razaq dalam Al Mushannaf no. 1608, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro, 9:234 dan dinilai kuat oleh Al Bukhari dalam At Tarikh).

Ada seorang yang bernadzar akan menyembelih seekor unta di Buwanah (nama suatu tempat di sebelah selatan kota Mekkah sebelum Yalamlam, atau anak bukit sebelah Yanbu’) lalu orang itu bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi pun balik bertanya, “Apakah di tempat itu pernah ada berhala jahiliyah yang disembah?” Para sahabat menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah di tempat itu pernah dilaksanakan salah satu perayaan hari raya mereka?” Mereka menjawab, “Tidak.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penuhilah nadzarmu itu. Akan tetapi tidak boleh memenuhi nadzar yang menyalahi hukum Allah dan nadzar dalam perkara yang bukan milik seseorang.” (HR. Abu Dawud, dan isnadnya menurut persyaratan Bukhari dan Muslim. Dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahihul Jami) Lihat bagaimana sebuah amalan yang baikpun, tempatnya tidak boleh ditempat dimana orang-orang kafir biasa melakukan kemusyrikan.

Kemudian ...

1. Perut kosong yang menyebabkan badan lemas, apalagi ditambah dengan tekanan psikis karena hamil, serta sendirian yang cenderung menjadikan sering melamun (pikiran kosong), ini merupakan jalan utama masuknya jin kedalam badan manusia.

2. Apakah itu dari Jin atau yang lain... Kalau melihat penuturan diatas, kemungkinan besar itu dari jin / sihir. Apalagi kalau kita tinggal disarang setan ... ya jangan berharap kita selamat dari gangguan setan. Maka, Kita tinggalkan sarangnya, baru kemudian kita lawan.

Bisa jadi jin yg dikirim itu kuat, sehingga ketika dibacakan al quran, malah tertawa-tawa seperti tidag ada pengaruhnya. Tapi yakinlah bahwa itu ada pengaruhnya, kalau dibacakan terus menerus dia pasti akan kalah dan kesakitan. Bahkan dia bisa terbakar dan mati.

3. Kita tidak boleh menghilangkan sihir dengan memakai sihir, ataupun mengusir jin dengan bantuan dukun. Kalau kita malah meminta bantuan orang kafir/dukun... maka kita akan semakin lemah dan akan jadi permainan dari jin dan dukun2 itu.

Allah Ta’ala berfirman:
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS. Al Jin: 6).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً 
"Barangsiapa mendatangi dukun/peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”. [HR Muslim]
مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad”. [HR Tirmidzi]

Agar kita tidak semakin terpuruk akibat meminta bantuan dukun, maka sebaiknya kita memohon pertolongan dan kesembuhan dari Allah.

Solusi yang bisa saya sarankan adalah:

-          Segera pindah dari tempat itu.

Nanti setelah ditempat baru, sewaktu masuk rumah membaca:

مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Masyaa-Allah, Laa Quwwata Illaa Billaah

Bacaan ini terdapat dalam firman Allah di surat Al-Kahfi,

وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ إِن تُرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنكَ مَالاً وَوَلَداً
“Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.” (QS. Al-Kahfi: 39).

Kemudian perbaiki amalan dalam berdoa dan menundukkan diri hanya kepada Allah semata. Serta memperbanyak amalan kebaikan dan bertaubat kepada Allah Ta’ala.

-         Bersihkan rumahnya dari alat-alat musik, gambar-gambar makhluk hidup, dan semacamnya.

Allah ‘Azza wa jalla berfirman,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” (QS. Lukman: 6)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan bahwasanya setelah Allah menceritakan tentang keadaan orang-orang yang berbahagia dalam ayat 1-5, yaitu orang-orang yang mendapat petunjuk dari firman Allah (Al-Qur’an) dan mereka merasa menikmati dan mendapatkan manfaat dari bacaan Al-Qur’an, lalu Allah Jalla Jalaaluh menceritakan dalam ayat 6 ini tentang orang-orang yang sengsara, yang mereka ini berpaling dari mendengarkan Al-Qur’an dan berbalik arah menuju nyanyian dan musik.

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu salah satu sahabat senior Nabi berkata ketika ditanya tentang maksud ayat ini, maka beliau menjawab bahwa itu adalah musik, seraya beliau bersumpah dan mengulangi perkataannya sebanyak tiga kali.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ
”Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)” (HR. Bukhari 3224 dan Muslim no. 2106)

-      Perbanyaklah bacaan Al Qur’an dan mengulang-ulang surat Al Baqarah, Al Imran, Al Kahfi, Yaasin, Ar Rahman, Al Waqi’ah, Al Mulk, Al Jin, Al Kafirun, Al Ikhlas, dan Al Falaq-An Nas.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)

-       Lalu memperbanyak doa-doa dan dzikir, serta ruqyah syar’iyyah yang dilakukan oleh orang yang ikhlas, baik dalam iman, ilmu dan amal shalihnya. Karena ruqyah yang demikian itu akan menyembuhkan penyakit, bi idznillah ta’ala. Yaitu jika terpenuhi syarat-syaratnya dan hilang penghalang-penghalangnya.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang se­banyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41-42).

Maka dengan membaca dzikir pagi, kita akan dilindungi Allah sampai sore. Dan ketika kita membaca dzikir petang, kita akan dilindungi Allah sampai pagi.

-     Dan demi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya, jangan diturutkan rasa tidak ingin makan. Dilawan agar badan lebih kuat, dan lebih tahan dalam melawan gangguan.

-          Jangan sendirian dirumah serta melamun, agar pikiran tidak kosong.

Apabila tiba-tiba merasa sesuatu yang aneh, bacalah do’a:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq
(Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk)


Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar