Senin, 29 Mei 2017

Hadits Palsu : Keutamaan Sholat Tarawih Dari Malam Pertama Hingga Malam Ke-30

Di bulan suci Romadhon terdapat suatu amalan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada malam hari, yaitu sholat Tarawih. Dan sholat Tarawih ini memiliki keutamaan yang besar bagi setiap Muslim dan Muslimah yang mengerjakannya dengan Niat ikhlas karena Allah Dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Diantara keutamaan sholat Tarawih berdasarkan hadits-hadits shahih ialah:

Barangsiapa mengerjakan sholat Tarawih karena keimanannya kpd Allah Dan berharap pahala darinya, maka dosa-dosanya yg telah lalu Akan diampuni Oleh Allah.

Barangsiapa mengerjakan sholat Tarawih berjama’ah hingga selesai maka dicatat baginya pahala seperti orang yg Beribadah semalam penuh.

Akan tetapi, belakangan ini banyak sekali beredar broadcast, atau SMS, atau artikel-artikel Dan ceramah-ceramah yang menjelaskan tentang keutamaan sholat Tarawih Dari malam Pertama hingga malam terakhir Dari bulan Romadhon. Benarkah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menerangkan keutamaan tersebut? Dan bagaimanakah padangan para ulama terhadap derajat hadits tersebut? Serta bolehkah kita beramal ibadah berdasarkan hadits tersebut?

Teks Hadits

حديث: علي أبي طالب رضي الله عنه أنه قال: سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح في شهر رمضان فقال:
يخرج المؤمن من ذنبه في أول ليلة كيوم ولدته أمه,
في الليلة الثانية: يغفر له ولأبويه وإن كانا مؤمنين,
في الليلة الثالثة: ينادي ملك من تحت العرش: استأتني العمل غفر الله ما تقدم من ذنبك,
في الليلة الرابعة: له من الأجر قراءة التوراة والإنجيل والفرقان,
في الليلة الخامسة: أعطاه الله تعالى مثل من صلى في المسجد الحرام, ومسجد المدينة, ومسجد الأقصى,
في الليلة السادسة: أعطاه الله تعالى ثواب من طاف في البيت المعمور, ويستغفر له كل حجر,
في الليلة السابعة: فكأنما أدرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان,
في الليلة الثامنة: أعطاه الله تعالى ما أعطى إبراهيم عليه السلام,
في الليلة التاسعة: فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبي عليه السلام,
في الليلة العاشرة: رزقه الله تعالى خير الدنيا والآخرة,
في الليلة الحادية عشر: يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن أمه,
في الليلة الثانية عشر: جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر,
في الليلة الثالثة عشر: جاء يوم القيامة آمنا من كل سوء,
في الليلة الرابعة عشر: جاءت الملائكة ليشهدون له أنه قد صلى التراويح, فلا يحاسبه الله يوم القيامة,
وفي الليلة الخامسة عشر: تصلي عليه الملائكة, وحملة العرش والكرسي,
وفي الليلة السادسة عشر: كتب له الله براءة النجاة من النار, والدخول في الجنة,
وفي الليلة السابعة عشر: يعطي مثل ثواب الأنبياء,
وفي الليلة الثامنة عشر: ينادي ملك يا عبد الله إن الله رضي عنك وعن والديك,
وفي الليلة التاسعة عشر: يرفع الله درجاته,
وفي الليلة العشرين: يعطى ثواب الشهداء والصالحين,
وفي الليلة الحادية والعشرين: يبنى له بيتاً في الجنة من النور,
وفي الليلة الثانية والعشرين: جاء يوم القيامة آمناً من كل غم و هم,
وفي الليلة الثالثة والعشرين: بنى الله له مدينة في الجنة,
وفي الليلة الرابعة والعشرين: قال: له أربع وعشرون دعوة مستجابة,
وفي الليلة الخامسة والعشرين: يرفع الله له عذاب القبر,
وفي الليلة السادسة والعشرين: يرفع الله له ثواب أربعين عاماً,
وفي الليلة السابعة والعشرين: جاء يوم القيامة على الصراط المستقيم كالبرق الخاطف,
وفي الليلة الثامنة والعشرين: يرفع الله له ألف درجة في الجنة,
وفي الليلة التاسعة والعشرين: أعطاه الله ثوابه ألف حجة مقبولة,
وفي الليلة الثلاثين: يقول الله: يا عبدي كُل من ثمار الجنة, واغسل من ماء السلسبيل, واشرب من ماء الكوثر, أنا ربك وأنت عبدي.

Terjemah hadits

Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, bahwa ia berkata Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, maka Beliau bersabda:

1.       Malam Pertama
Seorang mukmin akan dikeluarkan dari dosanya seperti ia dilahirkan dari perut ibunya

2.       Malam kedua
Diampunkan baginya dan bagi kedua ibu bapaknya jika kedunya itu beriman.

3.       Malam ketiga
Berserulah seorang malaikat dari bawah arasy mulailah olehmu dengan beramal, allah subhanahu wa ta’ala telah mengampunkan dosa-dosamu yang telah lalu.

4.       Malam keempat
Dia memperoleh pahala seperti pahala membaca taurat, injil, dan al-furqaan.

5.       Malam kelima
Allah berikan kepadanya pahala seperti pahala orang yang sholat di masjidil haram, masjid nabawi di madinah, dan masjidil aqsha.

6.       Malam keenam
Allah berikan kepadanya pahala orang yang thawaf pada albaitul mamur dan memohonkan ampunnan baginya oleh segala batu dan lumpur.

7.       Malam ketujuh
Maka seolah-olah dia mengalami zaman nabi musa alaihissalam dan menolongnya dalam melawan fir’aun dan haamaan.

8.       Malam kedelapan
Allah berikan kepadanya apa-apa yang diberikan kepada nabi ibrahim alaihissalam.

9.       Malam kesembilan
Maka seolah-olah ia menyembah allah subhanahu wata’ala seperti ibadahnya nabi shallallahu alaihi wasallam.

10.   Malam kesepuluh
Allah berikan rezeki kepadanya berupa kebaikan dunia dan akhirat.

11.   Malam kesebelas
Ia keluar dari dunia seperti pada saat ia dilahirkan oleh ibunya.

12.   Malam keduabelas
Ia datang pada hari kiamat dengan wajah laksana bulan di malam keempat belas (malam purnama).

13.   Malam ketiga belas
Ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala kejahatan.

14.   Malam keempat belas
Para malaikat datang untuk menyaksikan bahwa dia telah melakukan sholat tarawih.

15.   Malam kelima belas
Para malaikat dan para malaikut pemikul arasy dan kursi allah memintakan ampunan untuknya.

16.   Malam keenam belas
Allah menuliskan baginya keselamatan dari siksa neraka dan kebebasan untuk masuk ke dalam surga.

17.   Malam ketujuh belas
Ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

18.   Malam kedelapan belas
Ada seorang malaikat yan berseru wahai hamba allah, sesungguhnya allah telah ridho kepadamu dan kedua ibu-bapakmu.

19.   Malam kesembilan belas
Allah akan meninggikan derajatnya di dalam surga firdaus.

20.   Malam kedua puluh
Ia diberi pahala pahala orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh.

21.   Malam keduapuluh satu
Allah buatkan untuknya sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di dalam surga.

22.   Malam keduapuluh dua
Ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23.   Malam kedua puluh tiga
Allah buatkan untuknya sebuah kota di dalam surga.

24.   Malam kedua puluh empat
Ia mendapatkan 24 macam doa yang mustajab.

25.   Malam keduapuluh lima
Allah menghapuskan darinya siksa kubur.

26.   Malam keduapuluh enam
Allah meninggikan baginya pahala selama 40 tahun

27.   Malam keduapuluh tujuh
Ia akan dimudahkan allah dalam menyeberangi jembatan shirotal mustaqim secepat kilat menyambar.

28.   Malam keduapuluh delapan
Allah meninggikan baginya seribu derajat di dalam surga.

29.   Malam keduapuluh sembilan
Allah berikan kepadanya pahala seribu haji yang diterima.

30.   Malam ketiga puluh
Allah subhanahu wata’ala berfirman: wahai hambaku, makanlah olehmu daripada buah-buahan surga dan mandilah dari air salsabil dan minumlah dari air alkautsar. Aku lah tuhanmu dan engkau adalah hambaku.

(Hadits ini disebutkan oleh Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Khubari dalam kitab Durrotun Nashihiin Fil Wa’zhi wal Irsyaad, hal. 16 – 17).

Derajat Hadits

Hadits tersebut di atas yang menerangkan tentang keutamaan sholat Tarawih Dari Malam pertama hingga malam terakhir derajatnya maudhu’ (palsu), karena Tidak Ada asal usulnya (yakni Tidak jelas sumbernya), Dan Tidak mempunyai sanad yang dapat menghubungkan hadits tersebut kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam secara valid Dan akurat.

Syaikh Abdurrahman As-Suhaim hafizhohullah ketika ditanya tentang derajat hadits tersebut, Beliau katakana: “Tanda-tanda kepalsuan hadits tersebut nampak jelas. Susunan kalimatnya kaku (tidak fasih). Dan yang demikian ini sangat Tidak mungkin diucapkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.”

Komite tetap untuk urusan Fatwa Dan Riset Ilmiyyah Saudi Arabia yang diketuai Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menyatakan bahwa hadits tersebut Tidak Ada asal-usulnya. Dan ini termasuk dalam golongan hadits2 Palsu yang didustakan atas Nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. (Lihat : Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta no. 8050, juz IV, hal 476-480).

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah berkata tentang kitab Durrotu An-Naashihiin Fil Wa’zhi wal Irsyaad: “Kitab ini Tidak dapat dijadikan sandaran (dalam ilmu dan amal), karena ia mengandung Hadits-Hadits Dho’if (lemah) dan Maudhu’ (Palsu).”

Demikian penjelasan singkat tentang derajat hadits keutamaan sholat tarawih dari malam pertama hingga malam terakhir dari bulan Romadhon yang banyak beredar di berbagai media cetak dan elektronik maupun melalui ceramah-ceramah, apalagi di bulan suci Romadhon yang penuh berkah ini.

Hendaknya setiap Muslim dan Muslimah merasa cukup dengan ayat-ayat Al-Quran Dan hadits-hadits shahih sebagai landasan dasar dalam Beribadah kepada Allah Ta’ala.


Semoga Allah Ta’ala melindungi kita semua dari beramal ibadah kepada-Nya berdasarkan hadits-hadits lemah dan palsu, Dan melindungi kita dari bahaya berdusta atas nama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Wallahu a’lam bish-Showab. Wabillahi at-Taufiq. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar