Berikut beberapa hal yang dianjurkan untuk
dilakukan bagi muslim yang mendiami rumah baru,
Pertama, bersyukur kepada Allah atas nikmat
ini
Allah berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Ingatlah ketika Tuhanmu mengumumkan;
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Imam As-Sa’di menjelaskan, inti syukur ada
3:
1.
Mengakui bahwa nikmat itu dari Allah, dan bukan semata hasil karyanya
2.
Memuji Allah atas nikmat yang telah Dia anugerahkan
3.
Menggunakan nikmat itu untuk kegiatan yang Allah ridhai, dan bukan untuk
sesuatu yang terlarang.
Kebalikan dari hal itu adalah kufur nikmat
yang hukumnya terlarang. (Tafsir As-Sa’di, 422).
Kedua, syukuran rumah baru
Sebagai bentuk menyempurnakan rasa syukur
itu, kita dianjurkan untuk mengadakan walimah, mengundang orang lain untuk
makan-makan. Walimah ini sering diistilahkan dengan Al-Wakirah. Sebagian ulama
sangat menganjurkan hal ini, diantaranya Al-Imam As-Syafii. Beliau mengatakan
tentang Al-Wakirah:
ومنها الوكيرة، ولا أرخص في تركها
“Diantara bentuk walimah adalah Al-Wakirah.
Saya tidak memberi kelonggoran untuk meninggalkannya.” (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah
Al-Kuwaitiyah, 8/207).
Ketiga, masuklah rumah baru dengan mambaca:
مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا
بِاللَّهِ
Masyaa-Allah, Laa Quwwata Illaa Billaah
Bacaan ini terdapat dalam firman Allah di
surat Al-Kahfi,
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ
مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ إِن تُرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنكَ
مَالاً وَوَلَداً
“Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu
memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas
kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan
keturunan.” (QS. Al-Kahfi: 39).
Ketika membahas ayat ini, Ibnul Qayim
mengatakan,
فينبغي لمن دخل بستانه أو داره أو رأى في
ماله وأهله ما يعجبه ، أن يبادر إلى هذه الكلمة، فإنه لا يرى فيه سوءا
“Selayaknya bagi orang yang memasuki
kebunnya, atau rumahnya, atau terheran terhadap harta dan keluarganya,
hendaknya dia segera membaca kalimat ini. Karena dia tidak akan melihat sesuatu
yang buruk terhadap nikmat itu.” (Al-Wabilus Shayyib, hlm. 165).
Kemudian Ibnul Qayim membawakan riwayat
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا أَنعَمَ اللهُ عَلَى عَبدٍ نِعمَةً فِي
أَهلٍ وَمَالٍ وَوَلَدٍ فَقَالَ : (مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلا بِاللهِ)،
فَيَرَى فِيهَا آفَةً دُونَ المَوتِ
Jika Allah memberi kepada seorang hamba
nikmat kebaikan terhadap keluarga, harta, atau anak, kemudian dia membaca:
“masyaa-allah, laa quwwata illaa billaah” maka dia tidak akan melihat adanya
cacat dalam nikmat selain kematian. (HR.
At-Thabrani dalam Al-Ausath 6/126, dishahihkan Ibnul Qoyim dalam Syifa Al-Alil
1/182, dan didhaifkan Al-Albani dalam Ad-Dhaifah).
Keempat, kami tidak menjumpai adanya doa
khusus atau bacaan khusus ketika memasuki rumah baru. Hanya saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan
untuk banyak beramal ketika di rumah, namun sifatnya umum berlaku untuk semua
rumah, tidak hanya rumah baru. Berikut diantaranya,
1. Rajin baca Alquran dan ibadah apapun di
dalam rumah. Terutama membaca surat Al-Baqarah.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من
البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti
kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di
dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)
Dalam hadis ini, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam men-kontras-kan antara rumah dengan kuburan. Beliau
memerintahkan agar rumah kita tidak dijadikan seperti kuburan. Salah satu sifat
yang mencolok dari kuburan adalah itu bukan tempat ibadah. Agar rumah kita
tidak seperti kuburan yang bisa jadi banyak setan pengganggu, gunakan rumah
kita untuk ibadah.
Hadis ini sekaligus menuntut Anda yang
belum bisa membaca Alquran agar segera dan serius dalam belajar Alquran. Untuk
menjadikan rumah Anda sebagai taman bacaan Alquran, tidak mungkin setiap hari
Anda harus mengundang orang lain untuk membaca Alquran di rumah anda.
Dalam hadis yang lain, dari Ibnu Umar
radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ
وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah
kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).
Maksud shalat di sini adalah shalat sunah
yang dikerjakan sendiri dan tidak berjamaah. Sebagaimana dinyatakan dalam
hadis:
إِنَّ أَفْضَلَ صَلاَةِ المَرْءِ فِي
بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلاَةَ المَكْتُوبَةَ
Sesungguhnya shalat seseorang yang paling
utama adalah shalat yang dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari 7290 dan yang lainnya).
2. Baca doa ketika masuk rumah
Hal kecil yang mungkin perlu dibiasakan
adalah memulai segala yang penting dengan doa atau dzikir. Salah satunya,
ketika kita masuk rumah. Meskipun kelihatanya remeh, namun hasilnya luar biasa.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ
اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ
لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ
قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ
“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian
dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan
(kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi
apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam)
ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)
3. Baca basamalah ketika tutup
pintu
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak
saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ
اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah.
Karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya)
4. Berdoa ketika keluar rumah
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas,
mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:
بسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ،
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Bismillahi Tawakkaltu ‘Alallaah, Laa Haula
Wa Laa Quwwata Illaa Billaah
Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada
Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.
Dalam hadis dinyatakan, siapa yang keluar
rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: Kamu diberi
petunjuk, dicukupi dan dilindungi. Maka setan kemudian berteriak:
كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ
وَوُقِيَ
“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang
yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan dilindungi.” (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani)
Disamping amalan dan dzikir di atas,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan
kepada umatnya untuk melakukan sikap tertentu agar rumahnya dimasuki malaikat
dan dihindari setan. Diantara sikap itu adalah:
1. Menjauhkan rumah Anda dari gambar
makhluk bernyawa
Siapa sangka, ternyata gambar makhluk
bernyawa bisa membuat jin dan setan nakal itu semakin betah di rumah kita.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّ المَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا
فِيهِ صُورَةٌ
“Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki
rumah yang di dalamnya ada gambar.” (HR.
Bukhari 3224, Nasai 5348 dan yang lainnya).
Ketika malaikat penebar rahmat tidak
memasuki rumah Anda, di saat itulah makhluk lain, yang juga tidak kelihatan,
akan menggantikan posisi mereka. Foto keluarga, gambar binatang dan seterusnya
bisa jadi membuat rumah Anda makin indah bagi setan.
2. Menjauhkan rumah Anda dari musik
Banyak orang tidak sadar, ternyata suara
ini berbahaya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya
“mizmarus syaithan” (musik setan). Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mencontohkan salah satunya adalah lonceng. Dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ فِي الْجَرَسِ مِزْمَارُ الشَّيْطَانِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata
tentang lonceng: musik setan. (HR. Abu Daud 2556)
Di kesempatan yang sama, malaikat penebar
rahmat menghindari rumah yang dipenuhi dengan musik. Dari Ummu Salamah radhiallahu
‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَصْحَبُ رُفْقَةً
فِيهَا جَرَسٌ
“Sesungguhnya malaikat tidak akan menyertai
rombongan yang di sana ada loncengnya.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 1001).
Kita telah memahami, terjadi sikap
kontradiktif antara malaikat penebar rahmat dengan setan pembangkang. Ketika
salah satunya menghindar, di saat itulah yang satunya menggantikan. Jadikan
rumah Anda seperti taman-taman malaikat penebar rahmat, bukan tempat
peristirahatan yang nyaman bagi setan.
Selamat menempati rumah baru, semoga
diberkahi
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar